Wednesday, 14 December 2011

nabi sulaiman


Setelah membangun Baitul Muqaddis, Nabi Sulaiman menuju ke Yaman. Tiba di sana, disuruhnya burung hud-hud mencari sumber air. Karena lama tidak kembali, maka Nabi Sulaiman memanggil-manggilnya, tapi burung hud-hud tidak juga muncul. Ketiadaan burung hud-hud menimbulkan kemarahan Sulaiman. Selepas itu burung hud-hud datang kepada Nabi Sulaiman dan berkata: “Aku telah terbang untuk mengintip dan terjumpa suatu yang sangat penting untuk diketahui oleh tuan…”

Firman Allah, “Maka tidak lama kemudian datanglah hud-hud, lalu ia berkata; aku telah mengetahui sesuatu, yang kamu belum mengetahuinya dan aku bawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.

“Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah…”

Mendengar berita itu, Nabi Sulaiman mengutuskan untuk mengirim surat kepada Ratu Balqis yang berisi nasihat supaya menyembah Allah . Surat itu dibawa burung hud-hud dan diterima sendiri Ratu Balqis. Selepas dibaca surat itu, Ratu Balqis menghantarkan utusan bersama hadiah kepada Nabi Sulaiman. Dalam al-Quran diceritakan: “Tatkala utusan itu sampai kepada Nabi Sulaiman, seraya berkata; apakah patut kamu menolong aku dengan harta?

“Sesungguhnya apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikannya kepadamu, tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.

“Kembalilah kepada mereka, sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawannya dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi tawanan yang tidak berharga.”

Utusan itu kembali ke negeri Saba dan menceritakan pengalaman yang dialami di Yaman kepada Ratu Balqis, sehingga dia berhajat untuk berjumpa sendiri dengan Nabi Sulaiman. Keinginan Ratu Balqis untuk datang itu diketahui Nabi Sulaiman terlebih dulu. Beliau segera memerintahkan seluruh tentaranya yang terdiri dari manusia, hewan dan jin untuk membuat persiapan bagi menyambut kedatangan Ratu Balqis. Nabi Sulaiman kemudian menitahkan untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis ke istana beliau.

Surah An-Naml

38. Berkata Nabi Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”

39. Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.”

40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”

41. Dia berkata: “Robahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenal(nya).”

Manakala Ratu Balqis tiba, ia ditanya oleh Sulaiman: “Seperti inikah singgahsanamu?” Dengan terperanjat, Ratu Balqis menjawab: “Seakan-akan singgasana ini singgasanaku” Kemudian Ratu Balqis dipersilakan masuk ke istana Nabi Sulaiman. Namun, ketika berjalan di istana itu, sekali lagi Ratu Balqis terpedaya, karena menyangka lantai istana Sulaiman terbuat dari air, sehingga ia menyingkap kainnya.

Firman Allah yang bermaksud: Dikatakan kepadanya; masuklah ke dalam istana. Maka tatkala dia (Ratu Balqis) melihat lantai istana itu, dikiranya air yang besar dan disingkapkannya kedua betisnya.

Berkatalah Sulaiman; “sesungguhnya ia istana licin yang diperbuat daripada kaca”. Berkatalah Balqis; “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman dan kepada Allah, Tuhan semesta alam.”

Peristiwa itu menyebabkan Ratu Balqis berasa sangat aib dan menyadari kelemahannya, sehingga dia memohon ampun atas kesilapannya selama ini dan akhirnya dia diperisterikan oleh Nabi Sulaiman.

Do’a Nabi Sulaiman AS :

doa ini boleh kita amal kan, agar lebih pandai bersyukur kepada Allah SWT, pandai melakukan amal shaleh dan juga dapat dimasukkan dalam golongan hamba Allah yang soleh.

رَبِّ أَوْزِعْنى‏ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الّتى‏ أَنْعَمْتَ عَلَىّ وَعَلى‏ والِدَىَّ وَأَنْ اَعْمَلَ صالِحاً تَرْضيهُ وَأَدْخِلْنى‏ بِرَحْمَتِكَ فى‏ عِبادِكَ الصَّالِحينَ

ROBBI AUZI’NII AN ASYKURO NI’MATAL LATII AN’AMTA ‘ALAYYA WA ‘ALLA WAALIDAYYA WA AN’ A’MALA SHOOLIHAN TARDHOOHU WA ADKHILNII BIROHMATIKA FII ‘IBAADIKASH SHOOLIHIIN

Artinya :

“ Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridoi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu QS. An-Naml [27]: 19. Kisah Nabi Sulaiman

Sunday, 11 December 2011

HiDuP


Kita tidaklah sendiri dan terasing dengan nasib kita
Karena soalnya adalah hukum sejarah kehidupan
Suka duka kita bukanlah istimewa
Karena setiap orang mengalaminya

Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh
Hidup adalah untuk mengolah hidup
Bekerja membalik tanah
Memasuki rahasia langit dan samudra
Serta mencipta dan mengukir dunia

Kita, menyandang tugas
Karena tugas adalah tugas
Bukannya demi sorga atau neraka
Tetapi demi kehormatan seorang manusia!

Karena sesungguhnya, kita bukan debu
Meski kita telah reyot, tua renta dan kelabu
Kita adalah kepribadian
Dan harga kita adalah kehormatan kita…

Tolehlah lagi kebelakang
Ke masa silam yang tak seorangpun kuasa menghapuskannya
Lihatlah! Betapa tahun tahun kita penuh warna
Sembilan puluh tahun yang dibelai napas kita
Sembilan puluh tahun yang selalu bangkit
Melewatkan tahun tahun lama yang porak poranda

Dan kenangkanlah pula,
Bagaimana kita dahulu tersenyum senantiasa
Menghadapi langit dan bumi
Dan juga…nasib kita

Kita tersenyum bukanlah karena bersandiwara
Bukan karena senyuman adalah satu kedok
Tetapi karena senyuman adalah satu sikap
Sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama, nasib, dan…kehidupan

Monday, 5 December 2011

Sultan Hamengku Buwono

1. Sultan Hamengku Buwono I
Sultan Hamengku Buwono I (6 Agustus 1717 – 24 Maret 1792) terlahir dengan nama Raden Mas Sujana yang merupakan adik Susuhunan Mataram II Surakarta. Sultan Hamengkubuwana I dalam sejarah terkenal sebagai Pangeran Mangkubumi pada waktu sebelum naik tahta kerajaan Ngayogyakarta, beliau adalah putra Sunan Prabu dan saudara muda Susuhunan Pakubuwana II. Karena berselisih dengan Pakubuwana II, masalah suksesi, ia mulai menentang Pakubuwana II (1747) yang mendapat dukungan Vereenigde Oost Indische Compagnie atau lebih terkenal sebagai Kompeni Belanda (perang Perebutan Mahkota III di Mataram).
Dalam pertempurannya melawan kakaknya, Pangeran Mangkubumi dengan bantuan panglimanya Raden Mas Said, terbukti sebagai ahli siasat perang yang ulung, seperti ternyata dalam pertempuran-pertempuran di Grobogan, Demak dan pada puncak kemenangannya dalam pertempuran di tepi Sungai Bagawanta. Disana Panglima Belanda De Clerck bersama pasukannya dihancurkan (1751). peristiwa lain yang penting menyebabkan Pangeran Mangkubumi tidak suka berkompromi dengan Kompeni Belanda. Pada tahun 1749 Susuhunan Pakubuwana II sebelum mangkat menyerahkan kerajaan Mataram kepada Kompeni Belanda; Putra Mahkota dinobatkan oleh Kompeni Belanda menjadi Susuhunan Pakubuwana III. Kemudian hari Raden Mas Said bercekcok dengan Pangeran Mangkubumi dan akhirnya diberi kekuasaan tanah dan mendapat gelar pangeran Mangkunegara.
Pangeran Mangkubumi tidak mengakui penyerahan Mataram kepada Kompeni Belanda. Setelah pihak Belanda beberapa kali gagal mengajak Pangeran Mangkubumi berunding menghentikan perang dikirimkan seorang Arab dari Batavia yang mengaku ulama yang datang dari Tanah Suci. Berkat pembujuk ini akhirnya diadakan perjanjian di Giyanti (sebelah timur kota Surakarta) antara Pangeran Mangkubumi dan Kompeni Belanda serta Susuhunan Pakubuwana III (1755). Menurut Perjanjian Giyanti itu kerajaan Mataram dipecah menjadi dua, ialah kerajaan Surakarta yang tetap dipimpin oleh Susuhunan Pakubuwana III dan kerajaan Ngayogyakarta dibawah Pangeran Mangkubumi diakui sebagai Sultan Hamengkubuwana I yang bergelar Senopati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama Khalifatullah dengan karatonnya di Yogyakarta. Atas kehendak Sultan Hamengkubuwana I kota Ngayogyakarta (Jogja menurut ucapan sekarang) dijadikan ibukota kerajaan. Kecuali mendirikan istana baru, Hamengkubuwana I yang berdarah seni mendirikan bangunan tempat bercengrama Taman Sari yang terletak di sebelah barat istananya. Kisah pembagian kerajaan Mataram II ini dan peperangan antara pangeran-pangerannya merebut kekuasaan digubah oleh Yasadipura menjadi karya sastra yang disebut Babad Giyanti. Sultan Hamengkubuwana I dikenal oleh rakyatnya sebagai panglima, negarawan dan pemimpin rakyat yang cakap. Beliau meninggal pada tahun 1792 Masehi dalam usia tinggi dan dimakamkan Astana Kasuwargan di Imogiri. Putra Mahkota menggantikannya dengan gelar Sultan Hamengkubuwono II. Hamengkubuwana I dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia pada peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2006.
2. Sultan Hamengku Buwono II
Hamengkubuwono II (7 Maret 1750 – 2 Januari 1828) atau terkenal pula dengan nama lainnya Sultan Sepuh. Dikenal sebagai penentang kekuasaan Belanda, antara lain menentang gubernur jendral Daendels dan Raffles, sultan menentang aturan protokoler baru ciptaan Daendels mengenai alat kebesaran Residen Belanda, pada saat menghadap sultan misalnya hanya menggunakan payung dan tak perlu membuka topi, perselisihan antara Hamengkubuwana II dengan susuhunan surakarta tentang batas daerah kekuasaan juga mengakibatkan Daendels memaksa Hamengkubuwono II turun takhta pada tahun 1810 dan untuk selanjutnya bertahta secara terputus-putus hingga tahun 1828 yaitu akhir 1811 ketika Inggris menginjakkan kaki di jawa (Indonesia) sampai pertengahan 1812 ketika tentara Inggris menyerbu keraton Yogyakarta dan 1826 untuk meredam perlawanan Diponegoro sampai 1828. Hamengkubuwono III, Hamengkubuwono IV dan Hamengkubuwono V sempat bertahta saat masa hidupnyaSri Sultan Hamengku Buwono II.

Saat menjadi putra mahkota beliau mengusulkan untuk dibangun benteng kraton untuk menahan seragan tentara inggris. Tahun 1812 Raffles menyerbu Yogyakarta dan menangkap Sultan Sepuh yang kemudian diasingkan di Pulau Pinang kemudian dipindah ke Ambon.
3. Sultan Hamengku Buwono III
Hamengkubuwana III (1769 – 3 November 1814) adalah putra dari Hamengkubuwana II (Sultan Sepuh). Hamengkubuwana III memegang kekuasaan pada tahun 1810. Setahun kemudian ketika Pemerintah Belanda digantikan Pemerintah Inggris di bawah pimpinan Letnan Gubernur Raffles, Sultan Hamengkubuwana III turun tahta dan kerajaan dipimpin oleh Sultan Sepuh (Hamengkubuwana II) kembali selama satu tahun (1812). Pada masa kepemimpinan Sultan Hamengkubuwana III keraton Yogyakarta mengalami kemunduran yang besar-besaran. Kemunduran-kemunduran tersebut antara lain :
1. Kerajaan Ngayogyakarta diharuskan melepaskan daerah Kedu, separuh Pacitan, Japan, Jipang dan Grobogan kepada Inggris dan diganti kerugian sebesar 100.000 real setahunnya.
2. Angkatan perang kerajaan diperkecil dan hanya beberapa tentara keamanan keraton.
3. Sebagian daerah kekuasaan keraton diserahkan kepada Pangeran Notokusumo yang berjasa kepada Raffles dan diangkat menjadi Pangeran Adipati Ario Paku Alam I.

Pada tahun 1814 Hamengkubuwana III mangkat dalam usia 43 tahun.
4. Sultan Hamengku Buwono IV
Hamengkubuwono IV (3 April 1804 – 6 Desember 1822) sewaktu kecil bernama BRM Ibnu Jarot, diangkat sebagai raja pada usia 10 tahun, karenanya dalam memerintah didampingi wali yaitu Paku Alam I hingga tahun 1820. Pada masa pemerintahannya diberlakukan sistem sewa tanah untuk swasta tetapi justru merugikan rakyat. Pada tahun 1822 beliau wafat pada saat bertamasya sehingga diberi gelar Sultan Seda Ing Pesiyar (Sultan yang meninggal pada saat berpesiar).
5. Sultan Hamengku Buwono V
Hamengkubuwono V (25 Januari 1820 – 1826 dan 1828 – 4 Juni 1855) bernama kecil Raden Mas Menol dan dinobatkan sebagai raja di kesultanan Yogyakarta dalam usia 3 tahun. Dalam memerintah beliau dibantu dewan perwalian yang antara lain beranggotakan Pangeran Diponegoro sampai tahun 1836. Dalam masa pemerintahannya sempat terjadi peristiwa penting yaitu Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang berlangsung 1825 – 1830. Setelah perang selesai angkatan bersenjata Kesultanan Yogyakarta semakin diperkecil lagi sehingga jumlahnya menjadi sama dengan sekarang ini. Selain itu angkatan bersenjata juga mengalami demiliterisasi dimana jumlah serta macam senjata dan personil serta perlengkapan lain diatur oleh Gubernur Jenderal Belanda untuk mencegah terulangnya perlawanan kepada Belanda seperti waktu yang lalu.

Beliau mangkat pada tahun 1855 tanpa meninggalkan putra yang dapat menggantikannya dan tahta diserahkan pada adiknya.
6. Sultan Hamengku Buwono VI
Sultan Hamengku Buwono VI (19 Agustus 1821 – 20 Juli 1877) adalah adik dari Hamengkubuwono V. Hamengkubuwono VI semula bernama Pangeran Adipati Mangkubumi. Kedekatannya dengan Belanda membuatnya mendapat pangkat Letnan Kolonel pada tahun 1839 dan Kolonel pada tahun 1847 dari Belanda.
7. Sultan Hamengku Buwono VII
Nama aslinya adalah Raden Mas Murtejo, putra Hamengkubuwono VI yang lahir pada tanggal 4 Februari 1839. Ia naik takhta menggantikan ayahnya sejak tahun 1877.
Pada masa pemerintahan Hamengkubuwono VII, banyak didirikan pabrik gula di Yogyakarta, yang seluruhnya berjumlah 17 buah. Setiap pendirian pabrik memberikan peluang kepadanya untuk menerima dana sebesar Rp 200.000,00. Hal ini mengakibatkan Sultan sangat kaya sehingga sering dijuluki Sultan Sugih.
Masa pemerintahannya juga merupakan masa transisi menuju modernisasi di Yogyakarta. Banyak sekolah modern didirikan. Ia bahkan mengirim putra-putranya belajar hingga ke negeri Belanda.
Pada tanggal 29 Januari 1920 Hamengkubuwono VII yang saat itu berusia lebih dari 80 tahun memutuskan untuk turun tahta dan mengangkat putra mahkota sebagai penggantinya. Konon peristiwa ini masih dipertanyakan keabsahannya karena putera mahkota (GRM. Akhadiyat) yang seharusnya menggantikan tiba-tiba meninggal dunia dan sampai saat ini belum jelas penyebab kematiannya.
Dugaan yang muncul ialah adanya keterlibatan pihak Belanda yang tidak setuju dengan putera Mahkota pengganti Hamengkubuwono VII yang terkenal selalu menentang aturan-aturan yang dibuat pemerintah Batavia.
Biasanya dalam pergantian tahta raja kepada putera mahkota ialah menunggu sampai sang raja yang berkuasa meninggal dunia. Namun kali ini berbeda karena pengangkatan Hamengkubuwono VIII dilakukan pada saat Hamengkubuwono VII masih hidup, bahkan menurut cerita masa lalu sang ayah diasingkan oleh anaknya pengganti putera mahkota yang wafat ke Keraton di luar keraton Yogyakarta.
Hamengkubuwono VII dengan besar hati mengikuti kemauan sang anak (yang di dalam istilah Jawa disebut mikul dhuwur mendhem jero) yang secara politis telah menguasai kondisi di dalam pemerintahan kerajaan. Setelah turun tahta, Hamengkubuwono VII pernah mengatakan “Tidak pernah ada Raja yang mati di keraton setelah saya” yang artinya masih dipertanyakan. Sampai saat ini ada dua raja setelah dirinya yang meninggal di luar keraton, yaitu Hamengkubuwono VIII meninggal dunia di tengah perjalanan di luar kota dan Hamengkubuwono IX meninggal di Amerika Serikat. Bagi masyarakat Jawa adalah suatu kebanggaan jika seseorang meninggal di rumahnya sendiri. Hamengkubuwono VII meninggal di keraton pada tanggal 30 Desember 1931 dan dimakamkan di Imogiri.

Versi lain mengatakan bahwa Hamengkubuwono VII meminta pensiun kepada Belanda untuk madeg pandito (menjadi pertapa) di Pesanggrahan Ngambarukmo (sekarang Ambarukmo). Sampai saat ini bekas pesanggrahan itu masih ada dan di sebelah timurnya dulu pernah berdiri Hotel Ambarukmo yang sekarang sudah tidak ada lagi.
8. Sultan Hamengku Buwono VIII
Sri Sultan Hamengkubuwono VIII (Kraton Yogyakarta Adiningrat, 3 Maret 1880 – Kraton Yogyakarta Adiningrat, 22 Oktober 1939) adalah salah seorang raja yang pernah memimpin di Kesultanan Yogyakarta. Dinobatkan menjadi Sultan Yogyakarta pada tanngal 8 Februari 1921. Pada masa Hamengkubuwono VIII, Kesultanan Yogyakarta mempunyai banyak dana yang dipakai untuk berbagai kegiatan termasuk membiayai sekolah-sekolah kesultanan.
Putra-putra Hamengkubuwono VIII banyak disekolahkan hingga perguruan tinggi, banyak diantaranya di Belanda. Salah satunya adalah GRM Dorojatun, yang kelak bertahta dengan gelar Hamengkubuwono IX, yang bersekolah di Universitas Leiden.
Pada masa pemerintahannya, beliau banyak mengadakan rehabilitasi bangunan kompleks keraton Yogyakarta. Salah satunya adalah bangsal Pagelaran yang terletak di paling depan sendiri (berada tepat di selatan Alun-alun utara Yogyakarta). Bangunan lainnya yang rehabilitasi adalah tratag Siti Hinggil, Gerbang Donopratopo, dan Masjid Gedhe. Beliau meninggal pada tanggal 22 Oktober 1939 di RS Panti Rapih Yogyakarta karena menderita sakit.
9. Sultan Hamengku Buwono IX
Sri Sultan Hamengkubuwono IX (Yogyakarta, 12 April 1912-Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988) adalah salah seorang raja yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun, Hamengkubuwono IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”Sultan Henkie”). Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono Senopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”.
Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.
10. Sultan Hamengku Buwono X
Sri Sultan Hamengkubuwono X (Kraton Yogyakarta Hadiningrat, 2 April 1946 – sekarang) adalah salah seorang raja yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sejak 1998. Hamengkubuwono X lahir dengan nama BRM Herjuno Darpito. Setelah dewasa bergelar KGPH Mangkubumi dan setelah diangkat sebagai putra mahkota diberi gelar KGPAA Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram. Hamengkubuwono X adalah seorang lulusan Fakultas Hukum UGM dan dinobatkan sebagai raja pada tanggal 7 Maret 1989 (Selasa Wage 19 Rajab 1921) dengan gelar resmi Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwono Senapati ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Dasa.
Hamengkubuwono X aktif dalam berbagai organisasi dan pernah memegang berbagai jabatan diantaranya adalah ketua umum Kadinda DIY, ketua DPD Golkar DIY, ketua KONI DIY, Dirut PT Punokawan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, Presiden Komisaris PG Madukismo, dan pada bulan Juli 1996 diangkat sebagai Ketua Tim Ahli Gubernur DIY.Setelah Paku Alam VIII wafat, dan melalui beberapa perdebatan, pada 1998 beliau ditetapkan sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan masa jabatan 1998-2003. Dalam masa jabatan ini Hamengkubuwono X tidak didampingi Wakil Gubernur. Pada tahun 2003 beliau ditetapkan lagi, setelah terjadi beberapa pro-kontra, sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta untuk masa jabatan 2003-2008. Kali ini beliau didampingi Wakil Gubernur yaitu Paku Alam IX.Sejak menggantikan ayahnya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang meninggal di Amerika, 8 Oktober 1988, Ngersa Dalem, demikian ia biasa disapa, dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyatnya.

Dalam suatu kesempatan, ia pernah mengatakan, keberpihakan pada rakyat itu tetap harus dilakukan sebagai suatu panggilan. “Saya harus membentuk jati diri untuk tumbuh dan mengembangkan wawasan untuk keberpihakan itu sendiri sebagai suatu kewajiban yang harus dilakukan. Selain itu, masyarakat juga agar mengetahui setiap gerak langkah saya dalam membentuk jati diri, dan rakyat diberi kesempatan untuk melihat bener atau tidak, mampu atau tidak, sependapat atau tidak, dan sebagainya”, ujuarnya.
Keberpihakannya pada rakyat ini memang terbukti. Pada 14 Mei 1998, ketika gelombang demontrasi mahasiswa semakin membesar, Sultan mengatakan, “Saya siap turun ke jalan”. Ia benar-benar tampil dan berpidato di berbagai tempat menyuarakan pembelaan pada rakyat, sambil berpesan “Jogja harus menjadi pelopor gerakan reformasi secara damai, tanpa kekerasan”.Aksi turun ke jalan yang dilakukan Sri Sultan HB X itu bukan tanpa alasan. “Jika pemimpin tidak benar, kewajiban saya untuk mengingatkan. Karena memang kebangetan (keterlaluan), ya tak pasani sesasi tenan (ya saya puasai sebulan penuh)”, katanya.
Puasa itu dimulai 19 April dan berakhir 19 Mei 1998 saat Sri Sultan HB X dan Sri Paku Alam VIII tampil bersama menyuarakan “Maklumat Yogyakarta”, yang mendukung gerakan reformasi total dan damai. Itu yang dia sebut ngelakoni. Pada akhir puasa, ia mengaku mendapat isyarat kultural “Soeharto jatuh, manakala omah tawon sekembaran dirubung laron sak pirang-pirang” (sepasang sarang tawon dikerumuni kelekatu dalam jumlah sangat banyak).
“Bukan maksud saya mengabaikan peran mahasiswa. Saya hanya mendukung gerakan itu dengan laku kultural. Itu maksud saya”. Memang, sehari setelah banjir massa yang jumlahnya sering disebut lebih dari sejuta manusia di Alun-alun Utara Jogjakarta—mengikuti Aksi Reformasi Damai dengan mengerumuni sepasang berigin berpagar (ringin kurung)—Soeharto pun lengser.
Sri Sultan HB X dengan Keraton Jogjakarta-nya memang fenomenal. Kedekatannya dengan rakyat, dan karena itu juga kepercayaan rakyat terhadapnya, telah menjadi ciri khas yang mewarisi hingga kini. Lihat saja, misalnya, pada 20 Mei 1998, di bawah reksa Sultan, aparat keamanan berani melepas mahasiswa ke alun-alun utara. Sebelum itu hampir setiap hari mahasiswa bersitegang melawan aparat keamanan untuk keluar dari kampus.
Di pagi hari yang cerah di hari peringatan Kebangkitan Nasional 1998 itu, mahasiswa berbaris dengan amat tertib menyuarakan “mantra” sakti reformasi menuju Alun-alun Utara. Mereka pergi untuk mendengarkan maklumat yang akan dibacakan sebagai semacam pernyataan politik Sri Sultan.
Di era reformasi, bersama Gus Dur, Megawati dan Amien Rais, Sultan Hamengku Buwono X menjadi tokoh yang selalu diperhitungkan. Legitimasi mereka berempat sebagai tokoh-tokoh yang dipercaya rakyat bahkan melebihi legitimasi yang dimiliki lembaga formal seperti DPR. Mereka berempat adalah deklarator Ciganjur, yang lahir justru ketika MPR sedang melakukan bersidang. Mereka berempat, plus Nurcholis Madjid dan beberapa tokoh nasional lain, diundang Pangab Jenderal TNI Wiranto untuk ikut mengupayakan keselamatan bangsa, setelah pristiwa kerusuhan di Ambon.Pada masa kepemimpinannya, Yogyakarta mengalami gempa bumi yang terjadi pada bulan Mei 2006 dengan skala 5,9 sampai dengan 6,2 Skala Richter yang menewaskan lebih dari 6000 orang dan melukai puluhan ribu orang lainnya.
Pada peringatan hari ulang tahunnya yang ke-61 di Pagelaran Keraton 7 April 2007, ia menegaskan tekadnya untuk tidak lagi menjabat setelah periode jabatannya 2003-2008 berakhir. Dalam pisowanan agung yang dihadiri sekitar 40.000 warga, ia mengaku akan mulai berkiprah di kancah nasional. Ia akan menyumbangkan pemikiran dan tenaganya untuk kepentingan bangsa dan negara.

Masjid Jami' Kauman

Masjid Jami' Kauman adalah salah satu masjid bersejarah di Yogyakarta. Sayangnya, sejarah pendirian masjid itu tak diketahui pasti, diperkirakan berdiri pada tahun 17 90-an, pada masa pemerintahanSultan Hamengku Buwono II.
Jironi mengatakan, masjid itu menempati tanah kasultanan. Oleh karena itu, masjid memiliki hubungan erat dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bukti kedekatan dengan keraton itu juga terlihat dari gelar Raden di depan nama Jironi.
Sebelum menjadi Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X kerap berkunjung ke masjid itu. "Namun, sekarang sudah tidak pernah ke sini," ujar Jironi.
Sebagai salah satu bangunan tua, bentuk dan ukuran masjid itu sudah berubah. Lantai masjid yang semula dipelur, kini telah dilapisi keramik. Pengelola masjid juga memperluas serambi masjid untuk menampung para jamaah yang terus bertambah.
Meski demikian, bangunan utama yang berbentuk joglo dengan empat tiang penyangga masih dipertahankan. Rangka atap masih sama. Kubah masjid khas keraton dengan gada pada bagian atas dan ornamen bunga serta dedaunan pada sekeliling gada masih dipertahankan. Selain itu, perangkat masjid berupa bedug dan mimbar juga belum diganti.
Jironi menuturkan, sejumlah bagian bangunan masjid terpaksa diubah karena melihat tuntutan zaman. Perubahan itu dilakukan secara swadaya oleh para jemaah tanpa campur tangan pemerintah maupun keraton. Masjid tua itu bisa terus bertahan karena dihidupi umatnya.

Goa Kiskendo........masa lalumu

Goa Kiskendo adalah goa alam di pegunungan Menoreh yang terletak 1200 m di atas permukaan laut yang berhawa sejuk. Goa ini terletak sekitar 35 km arah barat laut Yogyakarta di atas bukit utara Kabupaten Kulon Progo yang dapat diakses memalui jalan kecil beraspal. Hanya kendaraan beroda empat berukuran kecil saja yang dapat sampai ke gua ini. Bagi Anda yang datang dengan bis besar harus berhenti di desa Niten, dekat kantor kecamatan Giri Mulyo, sekitar 8 km dari gua.
Tidak jauh dari mulut goa Kiskendo terdapat Goa Sumitro yang mempunyai dua mulut vertikal dan horizontal yang mengalir sungai bawah tanah yang jernih. Objek wisata ini sangat cocok untuk kegiatan perkemahan karena didukung dengan adanya lahan yang luas dengan udara yang nyaman. Goa Kiskendo yang terletak di desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulya, dapat dicapai dari yogyakarta dengan jarak kurang lebih 38 km atau kurang dari 21 km dari kota wates. Sepanjang Goa Kiskendo dapat menikmati pemandangan alam pegunungan yang mempesona. Memasuki gua Kiskendo, pengunjung akan disambut oleh keindahan stalaktit dan stalagmit seperti gua batu kapur pada umumnya. Menurut legenda dahulu gua tersebut merupakan istana 2 raksasa bernama Maesosuro dan Lembusuro yang dikalahkan oleh Subali seperti yang dilukiskan pada relief di depan gua.
khas goa Kiskendo. Di dalam Goa Kiskendo terdapat beberapa tempat yang sakral dan digunakan untuk kegiatan ritual, antara lain Pertapaan Kusuma, Pertapaan Ledhek, dan Pertapaan Santri Tani. Bagi para caver dapat menyelusuri lebih jauh di goa Sumitro yang terletak hanya beberapa meter di bawah goa Kiskendo.



Objek wisata Goa Kiskendo ini merupakan salah satu objek wisata pegunungan yang berada di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo berjarak kurang lebih 38 km dari Yogyakarta atau 21 km dari Kota Wates. Goa Kiskenda merupakan goa alam dibukit Menoreh. Menurut legenda ditempat ini pernah terjadi peperangan antara Sugriwo-Subali dan Mahesosuro-Lembusuro. Gambar relief perjuangan mereka terdapat di mulut goa yang mengambarkan kebenar an dapat mengalahkan kejahatan dan keangkuhan. Dilokasi Goa Kiskendo ini juga terdapat Goa Sumitro yang mempunyai mulut vertical dan horizontal. Legenda Goa Sumitro adalah sebagai tempat pertapaan Bambang Sumitra putra Arjuna dalam cerita Mahabaratha.
Di dalam goa Kiskendo ini banyak sekali dijumpai stalaktit dan stalagmit yang indah bentuknya. Dalam goa ini juga terdapat aliran air sungai bawah tanah yang dalam cerita pewayangan menggambarkan pertempuran antara Subali-Sugriwa dan Mahesasura- Lembusura yang mengalirkan air berwarna merah dan putih.
Gua Kiskendo, Wisatawan dapat menilik alur cerita tentang Gua Kiskendo yang dipautkan dengan kisah pewayangan (epos Ramayana) yang diukir pada dua relief di depan mulut gua.
Gua Kiskendo berupa satu komplek objek wisata yang terdiri dari beberapa tempat yang konon menurut cerita masih berhubungan dengan legenda Kerajaan Kiskendo.
gua kiskendoDisebut sebagai Guo Kiskendo ini menurut kisah ditemukan oleh seorang pertapa yang bernama Ki Gondorio pada tahun 1700-an. Sang pertapa ini sekaligus berperan sebagai juru kunci gua yang pertama. pada suatu malam ia bermimpi memasuki sebuah gua yang menyerupai kerajaan. Di dalam mimpinya, Ki Gondorio mendapat petunjuk agar menamai 15 ruangan di dalam gua itu. Setelah terbangun dari tidurnya, Ki Gondorio mengikuti segala petunjuk yang diterimanya dalam mimpi.
Versi lain bahwa keberadaan gua ini muncul dari dunia pewayangan, dahulu kala Gua Kiskendo merupakan sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Mahesosuro. dan merupakan duplikat dari sebuah gua yang terdapat di India.
Memasuki gua ini mempunyai banyak sekali larangan antara lain tidak boleh membuang kotoran di dalam gua, tidak boleh menghina atau merusak keadaan gua, dan tidak boleh berbuat hal-hal di luar batas kesopanan. dan karena Gua ini tempat pertapaan maka masyarakat setempat manganggap gua karamat.

Di kawasan ini terdapat 15 ruang, dengan nama dan riwayat masing-masing:
Lidah Mahesosuro, yaitu berupa batu yang mempunyai lidah. Konon, batu ini berasal dari lidah Raja Mahesosuro yang dipotong oleh Subali untuk mencegah agar Mahesosuro tidak dapat hidup kembali.
Pertapaan ledek, yaitu tempat yang digunakan untuk bertapa agar sukses dalam berkesenian.
Pertapaan Santri Tani, yaitu tempat yang digunakan untuk bertapa agar hasil pertanian dapat melimpah. Dahulu, tempat ini pernah digunakan sebagai tempat tinggal para petani yang hidup di daerah sekitar gua.
Pertapaan Subali, yaitu tempat Subali bertapa sebelum bertempur melawan Mahesosuro dan Lembusuro (manusia berkepala lembu).
Sumelong, yaitu sebuah lubang yang dapat menembus ke atas. Menurut mitos, lubang yang terletak di tengah gua ini ialah tempat Subali keluar dari gua karena mulut gua ditutup oleh Sugriwo.
Lumbung Kampek, yaitu tempat penyimpanan barang-barang berharga dari Kerajaan Gua Kiskendo.
Selumbung, yakni lumbung makanan Kerajaan Gua Kiskendo.
Gua Seterbang, ialah gua yang masih satu bagian dari Gua Kiskendo. Konon, gua ini terhubung dengan laut selatan.
Keraton Sekandang, yaitu pusat Kerajaan Gua Kiskendo. Di tempat inilah Subali bertempur melawan Mahesosuro dan Lembusuro.
Pertapaan Kusuman, merupakan tempat bertapa untuk memperoleh derajat yang tinggi.
Padasan, ialah sumber air pada masa kejayaan Kerajaan Gua Kiskendo.
Sepranji, berfungsi sebagai pusat peternakan pada jaman Kerajaan Gua Kiskendo.
Babat Kandel, berupa batuan-batuan yang mirip dengan usus perut manusia. Menurut cerita, babat ini merupakan isi perut Mahesosuro yang dibuang oleh Subali.
Sawahan, yaitu tempat menanam padi.
Selangsur, yaitu tempat serdadu Kerajaan Gua Kiskendo bertempur melawan Subali.
Di samping kelimabelas tempat tersebut, terdapat objek-objek lainnya yang berdekatan dengan komplek Gua Kiskendo, yakni Gua Sumitro (sekitar 50 meter), Grojogan Sewu (air terjun dengan ketinggian 20 meter), Watu Blencong (berada kira-kira 250 m di atas Gua Kiskendo), Gunung Krengseng, Watu Gajah, dan Gunung Kelir (gunung batu kapur yang berbentuk menyerupai layar, berjarak 4,5 km dari Gua Kiskendo).Gua ini terletak pada ketinggian 800 meter dpl, yang berada di kawasan pegunungan Menoreh ini termasuk wilayah Dusun Sukamaya, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.di sebelah barat laut Kota Wates, ibu kota Kabupaten Kulon ProgoUntuk mencapai lokasi wisata gua yang berjarak sekitar 35 Km dari kota Yogyakarta ini, dengan kendaraan darat sampai pertigaan Ngeplang 40 menit, kemudian dilanjutkan jurusan Samigaluh atau Nanggulan. sampai ke objek wisata Guo Kiskendoselama 50 menit perjalanan.
 gua tersebut, yakni Kerajaan Kiskendo. Di kawasan ini terdapat  15 ruang, yaitu: 
  • Lidah Mahesosuro, yaitu berupa batu yang mempunyai lidah. Konon, batu ini  berasal dari lidah Raja Mahesosuro yang dipotong oleh Subali untuk mencegah  agar Mahesosuro tidak dapat hidup kembali. 
  • Pertapaan ledek, yaitu tempat yang digunakan untuk bertapa agar sukses dalam berkesenian. 
  • Pertapaan Santri Tani, yaitu tempat yang digunakan untuk bertapa agar hasil  pertanian dapat melimpah. Dahulu, tempat ini pernah digunakan sebagai tempat tinggal para petani yang hidup di daerah  sekitar gua. 
  • Pertapaan Subali, yaitu tempat Subali bertapa sebelum bertempur melawan Mahesosuro dan Lembusuro (manusia berkepala lembu). 
  • Sumelong, yaitu sebuah lubang yang dapat menembus ke atas. Menurut mitos,  lubang yang terletak di tengah gua ini ialah tempat Subali keluar  dari gua karena mulut gua ditutup oleh Sugriwo.
  • Lumbung Kampek, yaitu tempat penyimpanan barang-barang berharga dari Kerajaan Gua Kiskendo. 
  • Selumbung, yakni lumbung makanan Kerajaan Gua Kiskendo. 
  • Gua Seterbang, ialah gua yang masih satu bagian dari Gua Kiskendo. Konon, gua  ini terhubung dengan laut selatan. 
  • Keraton Sekandang, yaitu pusat Kerajaan Gua Kiskendo. Di tempat inilah Subali bertempur melawan Mahesosuro dan Lembusuro.
  • Pertapaan Kusuman, merupakan tempat bertapa untuk memperoleh derajat yang tinggi.
  • Padasan, ialah sumber air pada masa kejayaan Kerajaan Gua Kiskendo.
  • Sepranji, berfungsi sebagai pusat peternakan pada jaman Kerajaan Gua Kiskendo.
  • Babat Kandel, berupa batuan-batuan yang mirip dengan usus perut manusia.  Menurut cerita, babat ini merupakan isi perut Mahesosuro  yang dibuang oleh Subali.
  • Sawahan, yaitu tempat menanam  padi.
  • Selangsur, yaitu tempat serdadu Kerajaan Gua Kiskendo bertempur melawan Subali.

Sunday, 4 December 2011

SEJARAH KEKALAHAN KUMPENI BELANDA DI NANGGULAN, KULON PROGO

Keletakan
Makam Kapten Hermanus Van Ingen terletak di Dusun Jatingarang Kidul (Kauman), Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo, Propinsi DIY. Jika dari arah Yogyakarta, lokasi ini dapat dicapai melalui Jl. Diponegoro (barat Tugu) ke arah barat-lurus hingga melewati Pasar Godean-ke barat menyeberang Sungai Progo. Sesudah sampai di perempatan Nanggulan ambil jalan ke arah kiri (selatan). Pada jarak sekitar 400 meter dari perempatan ini akan ditemukan kompleks makam di Dusun Jatingarang Kidul pada sisi barat jalan. Pada kompleks makam inilah akan kita temukan nisan dari Kapten Hermanus Van Ingen.
Data Fisik
Makam atau nisan Hermanus van Ingen berada di kompleks makam umum/ kampung Jatingarang kidul. Di kompleks makam ini kecuali nisan Kapten Hermanus van Ingen juga terdapat nisan-nisan lain di sisi kanan kirinya yang menurut sumber setempat merupakannisan dari kuda-kuda kesayangan Kapten Hermanus van Ingen.
Makam ini memiliki prasasti berbahasa Belanda yang ditakikkan di atas permukaan lempengan batu andesit. Sayangnya, tulisan dalam prasasti tersebut sekarang sudah sangat sulit dibaca secara utuh. Akan tetapi ada selarik tulisan yang masih cukup jelas berbunyi Hier Onder Rust ‘di sini beristirahat’ Onkh Hermanus Olkert Van Ingen.
Nisan Van Ingen ini berbentuk persegi dalam bangunan menyerupai balok tembok dengan ukuran panjang 166 Cm, tinggi 100 Cm, dan lebar 142 Cm. Sedangkan kenampakan prasasti Van Ingen berukuran panjang 62 Cm, lebar 40 Cm. Sedang ketebalan prasasti ini tidak bisa diketahui karena prasasti tersebut tertanam di dalam tembok.
Latar Belakang
Perang Jawa/Perang Diponegoro/de Java Oorlog pecah tanggal 20 Juli 1825. Perang ini berlangsung selama 5 tahun dan sempat membuat pemerintah Negeri Belanda diliputi kecemasan yang luar biasa. Keuangan Belanda bisa dikatakan hampir bangkrut, tenaga militer kurang, dan banyak jatuh korban.
Siasat gerilya yang diterapkan Pangeran Diponegoro dengan pasukannya waktu itu hampir tidak bisa ditandingi. Belanda dibuat pontang-panting oleh pergerakan pasukan lawan yang sangat mobil dan militansi yang sangat kuat. Untuk memotong dan membendung jalur-jalur mobilitas itu Belanda menerapkan strategi perang yang terkenal dengan nama benteng stelsel. Benteng stelsel ini sangat efektif untuk untuk menguasai dan mengontrol daerah-daerah di sekitar benteng; mencegah mobilitas dan perhubungan pasukan rakyat pimpinanPangeran Diponegoro; memadamkan benih perlawanan rakyat di sekitar benteng; mengurung pergerakan pasukan Pangeran Diponegoro.
Seperti biasa, Belanda mengetrapkan politik licik dan rendahnya yakni, devide et impera-nya. Banyak keluarga raja-raja Jawa baik dari Kasultanan, Kasunanan, Paku Alaman, dan Mangkunegaran yang dibujuk rayu dan direkrut untuk membantu Belanda dengan banyak iming-iming. Mulai dari kedudukan, gelar, hadiah material (kain, emas, minuman keras), dan uang. Akibatnya mereka pun saling bunuh dengan pasukan Pangeran Diponegoro.
Strategi benteng stelsel ini mengakibatkan benteng-benteng atau pos pertahanan Belanda dibangun di banyak tempat. Tidak kurang dari 200-an benteng yang dibangun Belanda di Jawa, khususnya Jawa Tengah-Yogyakarta-Surakarta sehingga seolah-olah Belanda menaburkan benteng di tanah Jawa. Benteng-benteng itu di antaranya dibuat di Bantul, Brosot, Puluwatu, Kejiwan, Telagapinian, Delanggu, Pasar Gede, Kemulaka, Trayem, Jatianom, Delanggu, Pijenan, Tegalwaru, Beliga, tepian Sungai Bedog, Kanigoro, Mangir, Grogol, Brosot, Danalaya, Grobyak, dan sebagainya.
Salah satu benteng Belanda dibuat pula di Nanggulan, Kulon Progo. Hanya saja benteng Belanda di Nanggulan ini tidak aman dari serbuan pengikut Pangeran Diponegoro. Pada tanggal 20 Desember 1828 benteng di Nanggulan ini diserbu pasukan Pangeran Diponegoro yang dikepalai oleh Alibasyah Sentot Prawirodirdjo. Penyerbuan itu diulanginya lagi padatanggal 28 Desember 1828. Penyerangan yang kedua ini mengakibatkan pertempuran sengit. Berpuluh-puluh orang tewas di pihak Belanda bersama sekutunya maupun di pihak pasukan penyerang. Bahkan salah seorang perwira Belanda yang bernama Kapten Hermanus Van Ingen tewas dalam peperangan ini. Pangeran Prangwadana yang membantu Belanda waktu itu juga tewas di tempat itu.
Nama Nanggulan diduga berasal dari kata nanggul atau nanggulangi yang berarti membentengi/menghalangi. Semula diduga ada benteng pertahanan buatan pasukan Pangeran Diponegoro. Kemudian dihancurkan oleh Belanda. Pada gilirannya benteng itu diserbu pasukan Pangeran Diponegoro di bawah Sentot Prawirodirdjo. Berdasarkan hal itulah kemudian muncul nama Nanggulan seperti yang kita kenal sekarang ini.

Kampung Kauman

SORE hari suasana Ramadan di Kampung Kauman, Desa Jatisrono, Kecamatan Nanggulan, Kulon Progo, begitu ramai. Terutama dengan adanya pasar tiban yang hanya terjadi di saat bulan Ramadan dan di sore hari saja.

Puluhan orang berkumpul di sekitar salah satu simpang empat Jalan Nanggulan-Wates yang melewati kampung itu. Dikenal dengan simpang empat Kauman, hanya beberapa meter sebelah barat Kantor Kecamatan Nanggulan.

Aneka menu makanan dan minuman untuk berbuka bisa dengan mudah didapat di pasar yang mulai ramai pukul 15.00 WIB itu. Dari minuman es buah, dawet, kolak, hingga aneka makanan seperti bakmi dan pecel ada di pasar itu. Tak ketinggalan, lauk seperti rendang, ikan, maupun sate pun ada. Atau sekedar ingin membeli menu ringan untuk berbuka, aneka gorengan tersedia pula. Ada lagi satu menu berbuka yang khas di daerah itu, yakni binggel dan geblek yang terbuat dari ketela.

"Sudah tradisi, berbuka kalau belum bakmi sama binggel masih kurang. Belinya ya di pasar Ramadan Kauman ini," ungkap Ariyadi (50), salah seorang warga sekitar sembari membeli binggel, beberapa hari lalu.

Dari cerita warga, pasar Ramadan di Kampung Kauman itu telah ada sejak sekitar 30 tahun lalu. Awalnya hanya tiga warga saja yang menjajakan menu berbuka puasa di tempat itu. Namun lambat laun, dari tahun ke tahun, jumlah warga yang menjajakan aneka menu makanan dan minuman semakin bertambah.

"Sejak saya kecil sudah ada. Setiap bulan puasa saya bantu ibu berjualan di sini," kata Juminah (33) salah satu pedagang yang juga warga sekitar.

Setiap sore di bulan Ramadan, para penjual yang kebanyakan merupakan warga sekitar, sudah mulai menata barang dagangannya pukul 14.30 WIB. Semakin sore pasar itu semakin ramai, selain penjualnya telah lengkap, warga pun berbondong-bondong silih berganti datang untuk membeli menu berbuka. Dari orang tua hingga remaja dan anak-anak tampak berbaur di pasar Ramadan Kampung Kauman itu. Pasar itu mulai sepi pukul 17.00 WIB menjelang waktu berbuka.

Lokasi pasar Ramadan itu juga istimewa, karena terletak di pinggir jalan menuju ke Masjid Jami’ Kauman. Sebagian warga menyebut, masjid itu merupakan masjid Kasultanan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan dibangun di atas tanah milik Kraton. Di sekitar masjid itu juga berdiri sebuah pondok pesantren bernama Al Miftah.

"Hampir setiap tahun Sultan datang ke sini. Setiap acara tasyakuran pondok pesantren malam tanggal 19 Sya’ban atau sepuluh hari sebelum bulan puasa. Tapi kalau Sya’ban kemarin Sultan tidak hardir," ungkap Juminah.

Ya, meski telah ada sejak 30 tahun lalu, pasar itu belum begitu banyak dikenal masyarakat di luar Kulon Progo. Bahkan, mungkin sebagian warga Kulon Progo pun juga belum mengetahui keberadaan pasar yang memberi nuansa khas di bulan Ramadan ini.





"Yang datang ke sini, selain warga sekitar sini ada juga dari kecamatan tetangga. Tapi kalau yang dari luar daerah khusus datang ke sini sepertinya jarang," imbuh Sarikem (55) warga lainnya yang juga berjualan menu berbuka.

manusia terKadang salah memahami kata Sempurna

Manusia adalah Zat yang paling sempurna tercipta di muka bumi ini.., arti sempurna adalah tidak kurang dan tidak lebih.., kelebihan itu adalah Malaikat dan kekurangan itu adalah seitan dan Tuhan menciptakan manusia untuk menempati Bumi adalah juga planet paling sempurna dari sekian golongan tatasurya.., tidak kurang seperti Mars dan tidak lebih seperti Yupiter.
Tuhan menciptakan 2 yang berbeda karena untuk keseimbangan.., siang dan malam, matahari dan bulan, lelaki dan wanita, air dan api dan semua berada di Bumi agar perbedaan itu bisa menyatu dengan rasa sempurna.., 
Bahwa akuilah kita semua adalah manusia sempurna dan jangan mengeluh "bahwa tidak ada manusia paling sempurna di muka bumi ini" <<-- anggapan ini adalah salah dan terlalu merendah.., bahwa sesungguhnya Tuhan tidak menyukai makhluknya untuk merendahSempurna adalah pas-pasan.., tidak cantik tidak ganteng tidak jelek dan tidak buruk, tidak kaya juga tidak miskin dan kondisinya adalah pas di tengah dan itulah dinamakan hidup sempurna 
Jika anda mengeluh miskin kekurangan cobalah untuk melihat si kaya apakah ada kebahagiaan disana
Jika anda merasa kaya dan merasa kesepian maka lihatlah hartamu dan membaurlah dengan membagikannya dengan si miskin
dan kelak jika kalian menyatu disaat seperti itulah rasa sempurna itu ada
Bagaimana menurut versi anda?? apakan anda mampu untuk menjadi manusia yang sempurna??.., maka lihatlah diri anda sendiri sudah mampukah untuk menghindari keluhan, mensyukuri nikmat, dan menanggalkan kesombongan ?

Tuesday, 29 November 2011

cinta penipu.?

Cinta yang tak pernah habis untuk dibicarakan, entah berapa ribu bahkan jutaan kata-kata mutiara tentang cinta untuk diucapkan, direnungkan, dikhayalkan, namun belum tentu bisa direalisasikan. Entahlah, cinta memang aneh dan bisa diungkapkan dengan kata-kata mutiara cinta sesuai dengan situasi dan kondisi. Kumpulan kata-kata mutiara cinta dibawah ini mungkin bisa memberi inspirasi bagi anda untuk mengungkapkan betapa dalam cinta anda pada si dia.

Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan.
Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka,
bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.

Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.
Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.

Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.

Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.

Cinta pertama adalah kenangan, Cinta kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan
karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu jagalah cinta yang dianugerahkan itu
sebaik-baiknya agar ia terus mekar dan wangi sepanjang musim.

Kecewa bercinta bukan berarti dunia sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu
yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu
sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu.

Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan
sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Hidup tanpa cinta sepeeti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan.
Karena tanpa pertemua tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai diri kita
daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai
diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain.

Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.

Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.

Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.

Kata pujangga ; Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari.

Cinta dimulai dengan senyuman, tuumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.

syahadat pada umumnya

Ketika saya melihat syahadat para pengikut nabi baru itu di TV, yang akhirnya di hukum sebagai kesesatan karena dianggap berbeda dengan syahadat pada umumnya. Maka kembali pikiran aneh saya bekerja, bagaimana kira kira pandangan masyarakat mengenai sasahidan (syahadat) dari Syech Siti Jenar berikut ya?
Aku bersaksi di hadapan Dzat-Ku sendiri
Sesungguhnya tiada Tuhan selain Aku
Aku bersaksi sesungguhnya Muhammad itu utusan-Ku
Sesungguhnya yang di sebut Allah itu badan-Ku
Rasul itu rasa-Ku
Muhammad itu cahaya-Ku
Akulah yang hidup tidak terkena kematian
Akulah yang kekal tanpa kena perubahan di segala keadaan
Akulah yang selalu mengawasi dan tiada sesuatu pun yang luput dari pengawasan-Ku
Akulah yang mahakuasa, yang bijaksana, tiada kekurangan dalam pengertian
Sempurna terang-benderang
Tidak terasa apa-apa
Tidak kelihatan apa-apa
Hanya Aku yang meliputi seluruh alam dan kodrat-Ku
Dan terus terang mungkin jika dia yang dianggap menucapkan syahadat ini, masih hidup dan kebetulan bertemu dengan kamu, maka niscaya tanpa ragu akan di bunuh di tempat karena dianggap sesat dan menyesatkan. Apalagi jika dia mengaku sebagai beragama Islam, tentu akan semakin cepat di bunuhnya.
Kalo aku sendiri ketika membaca syahadat tersebut, langsung mempunyai pemahaman bahwa kemungkinan saat mengucapkannya, Syech Siti Jenar sudah sirna, yang ada itu hanya Dia sang Keberadaan. Maka yang keluar dari mulut Syech Siti Jenar bukan dari dia melainkan dari Dia. Atau dengan kalimat lain bahwa mulut Syech Siti Jenar sedang di pakai oleh Dia untuk menyampaikan sebuah wahyu. Dan inilah yang sering salah di mengerti, malahan Syech Siti Jenar pun di hukum mati karena dianggap mengaku jadi Tuhan.

terlalu besar jasamu ibu

Sembilan bulan aku berada dalam rahimnya, sakit dan lelah tak dirasakannya.
Hanya kebahagiaan yang memancar dari raut wajahnya hingga lahirlah aku kedunia ini.

Saat aku berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanku.
Sebagai balasannya, aku menangis sepanjang malam.

Saat aku berumur 2 tahun, dia mengajariku bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, aku kabur saat dia memanggilku.

Saat aku berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananku dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, aku buang piring berisi makanan ke lantai.

Saat aku berumur 4 tahun, dia memberiku pensil berwarna.
Sebagai balasannya, aku corat-coret dinding rumah dan meja makan.

Saat aku berumur 5 tahun, dia membelikanku pakaian-pakaian yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, aku memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.

Saat aku berumur 6 tahun, dia mengantarku pergi sekolah.
Sebagai balasannya, aku berteriak "nggak mau!!"

Saat aku berumur 7 tahun, dia membelikanku bola.
Sebagai balasannya, aku lemparkan bola ke jendela tetangga.

Saat aku berumur 8 tahun, dia memberiku es krim.
Sebagai balasannya, aku tumpahkan hingga mengotori seluruh bajuku.

Saat aku berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus pianoku.
Sebagai balasannya, aku sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.

Saat aku berumur 10 tahun, dia mengantarku kemana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun.
Sebagai balasannya, aku melompat keluar mobil tanpa memberi salam.

Saat aku berumur 11 tahun, dia mengantar aku dan teman-temanku ke bioskop.
Sebagai balasannya, aku minta dia duduk di baris lain.

Saat aku berumur 12 tahun, dia melarangku untuk melihat acara TV & Video khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, aku tunggu sampai dia pergi keluar rumah.

Saat aku berumur 13 tahun,dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, aku katakan dia tidak tahu mode.

Saat aku berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingku selama sebulan liburan.
Sebagai balasannya, aku tak pernah meneleponnya,mengabarkan keberadaanku.

Saat aku berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukku.
Sebagai balasannya, aku kunci pintu kamarku.

Saat aku berumur 16 tahun, dia ajari aku mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, aku pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat aku berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, aku pakai telepon nonstop semalaman.

Saat aku berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika aku lulus SMA.
Sebagai balasannya, aku berpesta dengan teman-temanku hingga pagi.

Saat aku berumur 19 tahun, dia membayar kuliahku dan mengantarku ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, aku minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar aku tidak malu di depan teman-temanku, ditertawakan sebagai "anak mami".

Saat aku berumur 20 tahun, dia memberiku sebuah motor guna aktivitasku,
dan suatu hari bertanya "Dari mana saja seharian ini?"
Sebagai balasannya, aku jawab, "Ah, Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!"

Saat aku berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirku di masa depan.
Sebagai balasannya, aku membentak "Aku tidak ingin seperti Ibu"

Saat aku berumur 22 tahun, dia memelukku dengan haru saat aku lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, aku tagih janjinya untuk kapan bisa ke Luar Negeri.

Saat aku berumur 23 tahun, dia membelikanku 1 set furniture lengkap untuk rumah baruku.
Sebagai balasannya, aku ceritakan pada temanku betapa kunonya furniture itu.

Saat aku berumur 24 tahun, dia bertemu dengan kekasihku dan bertanya tentang keluarga dan rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, aku mengeluh, "Aduuh, bagaimana ibu ini, kok bertanya seperti itu?."

Saat aku berumur 25 tahun, dia membiayai pernikahanku.
Sebagai balasannya, aku pindah ke kota lain menjauh darinya bertahun-tahun.

Saat aku berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasihat bagaimana merawat bayiku kepada aku dan istriku.
Sebagai balasannya, aku katakan padanya, "Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"

Saat aku berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, "Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu."

Beberapa bulan ini, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanku.
Sebagai balasannya, aku baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya, dan kucari pula informasi tentang rumah jompo.

Dan hingga larut malam aku tertidur dengan menggenggam buku dan brosur rumah jompo, tiba-tiba kudapati dia meninggal dengan tenang. Dan aku menjadi teringat semua yang belum pernah aku lakukan untuknya, mereka datang menghantam hatiku bagaikan palu godam, kemudian aku berteriak lantang, "tidaaak..." dan terdengar istriku bertanya "Ayah mimpi apa???".

Aku hanya menjawab "Tidak ada apa-apa, besok pulang kantor, Ayah akan mengunjungi Ibu..."

UNTUK SAHABAT SEMUA, JIKA IBUMU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI.. SEBELUM PENYESALAN ITU DATANG...

Persahabatan



Every human being is created that is why we need each other are called social animals because we can not live without the assistance or cooperation with others, because we were created imperfect if itself, aka the presence of others that make our lives perfect and complete.
That is why we need such thing as friendship in this fellowship of mutual benefit rather than hurt each other, mutually supporting each other down instead, which is not correct each other to let each other (agree to all the friends want to do even if it's negative actions).
But unfortunately not all friendships can last long or lasting as many conditions that affect such as love, not a friendship that leads to romance boyfriend or best friend, but little romance that ended the friendship, as my friend said that sometimes we become selfish love, want have him intact, so that when there are friends we are close to the opposite sex so we suspect that our friend was going to seize our boyfriend, eventually we keep a distance with our friends it was only because of prejudice that we wake up alone. On the other hand ex-boyfriend is hard to be friends because we are hurt or feel inferior to rebuild friendships as possible during our courtship that used to be selfish sudden tolerance.
Another reason that may damage the friendship is unfair competition, real competition is not a problem because we all want to look ahead in a particular field, but this is simply because we were created to be a winner, became the head, a leader, but not a leader who arbitrarily arbitrarily, but a wise leader who knows the rights and obligations, but the problems and solutions, putting yourself out as quickly as possible.
Building a friendship is not easy or tricky because there are things that should be reduced or suppressed the sense of egoism and mastering. By sharing, with mutual understanding, by talking to each other, we can maintain or even strengthen the friendship, and friendship more beautiful if we do not see the difference and do not take advantage of friends for our own benefit.
And life more beautiful and complete when we have so many friends and be a good friend to friend.


Cinta yang sempurna

Bila cinta telah menyatukan hati yang sedang gelisah , maka di sana pasti akan ada keindahan yang selalu dirasa , dan bila cinta telah datang maka diri inipun tak ubahnya seperti rusa yang tak berdaya karena tikaman tombak sang pemburu , lalu jiwapun tak kan pernah mampu untuk menghindar dari godaan dan bisikan cinta itu ,sekuat apapun diri berusaha untuk melepaskan diri dari jeratanya maka semua itu kan sia-sia ,karena kekuatan cinta lebih kuat dari segala kekuatan ,atau jika cinta itu tak pernah hadir maka diripun tak bisa memaksanya tuk hadir dalam hati , dan sekuat apapun diri mencoba untuk menghadirkan cinta yang tak pernah hadir maka semua itu akan sia-sia , karena kekuatan cinta lebih kuat dari segala kekuatan , dan cinta itu sendiri pun hadir dengan kebebasan bukan dengan paksaan .
Memang terkadang apa yang kita dapatkan tidak sesempurna dengan apa yang kita inginkan , tapi disadari ataupun tidak kita butuh dengan cinta yang telah ada tersebut , justru saat kita semakin mencari sesuatu yang sempurna maka itu akan membuat diri tersiksa karena jiwa yang haus akan ketenangan terus membohongi diri sendiri bahwa dalam hati yang terdalam telah tersimpan cinta yang amat dalam pula ,bahwa kita selalu berhadapan dengan hal yang semu ” Sebuah cinta sempurna yang terus kita buru namun hal itu hanya ada pada hayalan kita semata ” .
Pernahkah kita sadari bahwa cinta yang selama ini kita cari sesungguhnya selalu ada bersama setiap detak jantung kita , pernahkah pula kita berfikir jika kita terus berorientasi pada satu cinta yang terus terhayalkan…….. satu cinta yang sempurna , maka itu akan menjadikan kita tak mampu menerima cinta yang sedang hadir selain cinta yang kita harapkan itu …cinta yang tidak terlalu sempurna daripada apa yang kita hayalkan itu …….tapi disadari ataupun tidak, kita pasti membutuhkan cinta yang telah ada itu lebih dari sekadar kesempurnaan belaka , dan memang itulah kebenaran cinta yang sesungguhnya ” sebuah cinta yang hadir …..cinta yang kita butuhkan ” .
Namun pada kenyataanya cinta yang sedang hadir teersebut sering tersisihkan dari hati kita , bukan karena sebab apapun ,juga bukan karena cinta tersebut tak berharga …. namun karena kebodohan kita sendiri yang selalu ingin meraih dan terus mengejar sbuah cinta sempurna itu …..cinta yang hanya ada dalam cerita fiksi kita …. cinta yang telah membutakan mata kita … menulikan pendengaran kita … dan mebungkam mulut kita .
Sesungguhnya harapan yang telah kita tanam pada cinta sempurna yang kita impikan justeru akan menjadikan kita terus terbuai dengan rayuan dan kebohonganya, karena harapan yang terlalu besar tak lain adalah hayalan yang hanya ada dalam benak kita bukan kenyataan kita, anehya kita masih saja sering menaruh harapan yang terlalu besar pada cinta sempurna tersebut.
Percayalah sobat bahwa ” Tidak ada cinta yng sempurna di dunia ini” , oleh karenanya stop jangan mengharap lagi kalau kita akan mendapatkan cinta yang sempurna karena hakikat kesempurnaan hanya dimiliki sang pencipta.
Justru kesempurnaan cinta itu ada ketika kita mampu mencintai cinta yang ada
Dalam hati kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri
Tak berlebihan jika ku katakan
Kesempurnaan cinta adalah ketika kita mempu mencintai
Dengan ketulusan dan keihlasan hati